Mendidik Anak

Cara Mendidik Anak Usia 5 Tahun yang Keras Kepala

Afdal Rahendra
Oktober 10, 2022
0 Komentar
Beranda
Mendidik Anak
Cara Mendidik Anak Usia 5 Tahun yang Keras Kepala

Apakah Cara Mendidik Anak Usia 5 Tahun yang Keras Kepala?

Memang merupakan tugas wajib orangtua. Tidak mudah dalam mendidik anak, apalagi ketika anak memiliki sifat yang keras kepala. Orangtua harus mempunyai strategi yang jitu untuk menghadapi anak yang keras kepala tersebut.

Cara Mendidik Anak Usia 5 Tahun yang Keras Kepala

Cara Mendidik Anak Usia 5 Tahun yang Keras Kepala
Mendidik anak bukanlah perihal yang mudah, sebab itu banyak orangtua yang mengalami kesulitan dalam mendidik anak.

Usia 5 tahun merupakan usia dimana anak sedang senang-senangnya untuk bermain dan melakukan eksplorasi lingkungan. Sebab itu pada usia ini orangtua akan sangat sering menemukan kata bantahan ketika sedang melarang anak.

Dalam taraf normal, sifat seperti ini merupakan hal yang wajar terjadi pada anak usia 5 tahun. Namun jika sudah melebihi dan anak juga sudah sulit untuk di nasihati. Maka hal inilah yang patut untuk di perhatikan.

Karena usia yang masih sangat kecil atau baru berusia 5 tahun, orangtua kerap membiarkan sikap keras pada anak. Padahal kebiasaan membiarkan sikap keras kepala pada anak justru akan memicu anak untuk menjadi lebih keras kepala lagi.

Penyebab Anak Menjadi Keras Kepala

Walaupun sikap keras kepala cenderung terjadi pada orang dewasa. Namun pada kenyataannya sikap keras kepala justru bisa muncul sejak anak masih berusia 5 tahun. Ikhsan Bella Persada, M.Psi berpendapat bahwasanya sikap keras kepala muncul dikarenakan rasa ingin tahu anak akan sesuatu hal.

Sikap anak yang senang eksplorasi inilah yang menjadi pemicu kenapa dia menjadi keras kepala ketika di larang untuk melakukan sesuatu hal. Walaupun demikian hal ini masih masuk dalam katagori wajar pada anak.

Lalu, sikap anak seperti apakah yang dikategorikan sebagai Anak yang Keras Kepala? Berikut beberapa tanda anak yang keras kepala :

  1. Anak yang suka bertanya bukanlah anak yang keras kepala, namun jika dia tidak mau di nasihati dan selalu bertanya arti semua nasehat yang di berikan, barulah dikategorikan sebagai anak yang keras kepala.
  2. Suka di dengarkan dan mencari perhatian secara berlebihan. Tidak mau merasa kalah dan ingin di akui.
  3. Suka rewel.
  4. Sulit dalam mengikuti rutinitas.
  5. suka memerintah dan emosional.

Cara Mendidik Anak Usia 5 Tahun yang Keras Kepala

Dalam mendidik anak usia 5 tahun yang keras kepala, tentu orangtua harus memiliki beberapa pemahaman dan trik jitu yang akan digunakan. Perihalnya, anak yang keras kepala bukanlah dia yang dapat di taklukkan hanya dengan menggunakan kata-kata saja.

Berikut beberapa cara yang dapat digunakan oleh orangtua dalam mendidik anak yang keras kepala :

1. Biarkan Anak Belajar Dari Pengalaman

Guru terbaik dalam hidup ialah pengalaman. Bukan sekedar orang dewasa saja yang dapat belajar dari pengalaman, anak-anak yang berusia 5 tahun sekalipun sudah dapat belajar dari pengalaman.

Seperti yang kita ketahui bahwasanya anak yang keras kepala cenderung disebabkan oleh rasa ingin tahunya yang tinggi. Oleh sebab itu belajar dari pengalaman merupakan cara paling ampuh dalam menuntaskan rasa ingin tahu tersebut.

2. Jangan Marahi Anak

Banyak orangtua yang tidak bisa menahan kesabarannya dalam menghadapi anak yang keras kepala. Sehingga orangtua sering meluap-luap ketika melihat anak melakukan kesalahan.,

Sikap seperti tentunya sangat tidak baik apalagi yang dihadapi merupakan anak yang keras kepala. Umumnya anak yang keras kepala melakukan kesalahan akibat rasa ingin tahunya. Sebab itu, alih-alih memarahi anak, alangkah baiknya orangtua memberikan anak pemahaman dan pengertian agar dia tidak melakukan kesalahan itu lagi.

3. Semua Perbuatan Ada Risiko

Dalam mendidik anak yang keras kepala, alangkah baiknya orangtua selalu memberi tahu konsekuensi yang dapat diterima anak ketika melakukan hal yang salah. Hal ini untuk menuntaskan rasa ingin tahu anak yang sangat besar.

Contohnya ketika anak tidak mau dilarang untuk bermain lumpur. Maka orangtua dapat memberikan pemahaman bahwasanya bermain lumpur sanggatlah banyak mengandung kuman. Sehingga jika dilakukan secara lama tanpa dibersihkan, maka akan mengancam kesehatan pencernaan dan dapat membuat sakit.

Dengan demikian anak dapat mengetahui hal yang tidak dapat dia pahami sendiri dari kegiatan mencoba tersebut.

4, Jangan Lakukan Adu Argumen Dengan Anak

Seperti yang sudah di jelaskan di atas bahwasanya anak yang keras kepala cenderung banyak tanya akan sesuatu hal. Oleh sebab itu sebagai orangtua, cobalah untuk menghindari adu argumen dengan anak, apalagi sampai membantah dan membuat anak terdiam ketika mengajukan pertanyaan.

Sikap orangtua yang demikian justru akan semakin memicu sikap keras kepala pada anak. Oleh sebab itu daripada melakukan adu argumen dengan anak, alangkah baiknya orangtua mengarahkan pertanyaan atau pembicaraan anak ke arah lain yang lebih baik.

Cobalah untuk menjadi pendengar yang baik ketika anak bertanya atau mengemukakan pendapatnya. Perlihatkan keseriusan dalam mendengarkan anak berpendapat sehingga argumen yang di keluarkan oleh orangtua dapat diterima dengan senang hati oleh anak.

5. Ciptakan Suasana Senyaman Mungkin

Untuk menunjang keberhasilan dalam mendidik anak yang keras kepala. Maka kenyamanan suasana yang dirasakan anak merupakan salah satu kunci suksesnya.

Pastikanlah orangtua dapat menjadikan rumah sebagai tempat ternyaman bagi anak agar dia tidak mencari tempat lain sebagai tempat ternyamannya.

Dengan suasana yang nyaman di sekeliling anak akan membuatnya semakin nyaman dalam melakukan eksplorasi.

Suasana nyaman bukan hanya merupakan lingkungan atau ruang tempat bermain anak yang baik saja. Namun juga mencakup bagaimana orang di lingkungan itu memperlakukan si anak.

Masih banyak cara yang dapat dilakukan dalam menciptakan lingkungan yang baik bagi anak. Bukan hanya lingkungan yang baik saja, contoh yang di pertontonkan oleh orangtua juga menjadi salah satu pemicu sikap keras kepala pada anak. Oleh sebab itu sangat penting bagi orangtua memahami segala hal yang dapat memicu anak menjadi keras kepala.


Semoga artikel ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi orangtua dalam mendidik anaknya agar menjadi anak yang tidak keras kepala. Jika ada yang keliru atau yang ingin ditanyakan maka pembaca dapat mengutarakannya di kolom komentar di bawah !

Penulis blog

Tidak ada komentar