Kumpulan Puisi
Puisi merupakan sebuah bentuk karya sastra yang ditulis dengan bahasa yang indah dan teratur sehingga menciptakan efek emosional yang estetik serta tersampaikan secara indah kepada pembacanya. Puisi biasanya dibuat dengan bahasa yang sangat terstruktur memperhatikan irama, ritme, dan penggunaan figuratif atau bahasa metaforis untuk menciptakan pengalaman membaca yang unik.
Pembuatan puisi biasanya juga memperhatikan penekanan pada suara dan kecepatan makna kata-kata. Terdapat beberapa jenis puisi yang ada pada saat ini termasuk soneta, haiku, ballad, dan ode, serta terdapat berbagai bentuk puisi lainnya.
Dalam puisi, penulis sering menggunakan teknik seperti rima, repetisi, dan pola irama tertentu untuk menciptakan suasana atau perasaan tertentu. Puisi juga bisa digunakan untuk mengungkapkan gagasan atau pengalaman personal, atau bahkan untuk memuji atau mengecam hal-hal tertentu.
Pada pembahasan ini, saya Afdal Rahendra mencantumkan berbagai jenis tulisan berupa puisi saya. Tujuannya bukanlah untuk pamer tapi sebagai wadah tempat saya belajar dan mengkspresikan diri dan pengalaman dalam bentuk bahasa. Apabila nantinya terdapat kesamaan alur atau intonasi dan lainnya dalam puisi yang saya buat, itu semata-mata karena saya sedang belajar dan mohon kepada pembaca untuk mengkritik dan memberikan saya saran yang membangun.
Berikut beberapa puisi yang saya tulis sendiri:
Diri yang Ku Benci
Melodi-melodi saling bersahutan menyambut
Tak sanggup membuat jiwa ini kembali
Dia yang datang untuk menyadarkanku akan ilahi
Selalu teracuhkan karena keadaan ini
Pagi ini juga sama
Disambut dengan sahutan-sahutan nada
Dering telepon dari dia yang ku minta
Yang tak kunjung juga membuat aku terjaga
Aku benci
Kepada diriku yang tak menepati janji
Dia yang takut akan kemarahan ilahi
Atas hubungan kami yang nantinya tak ridhoi
Namun lagi-lagi tak bisa aku sebut baik hari ini
Bayangan Masa Lalu
Aku tahu itu canda bagimu
Ketika berkata ingin meninggalkan dunia kepadaku
Hanyalah untuk membuat aku mempertahankanmu
Namun candamu kadang membuatku takut
Dengan diriku yang pernah kehilangan
Membuat aku tak sanggup membayangkanmu pergi
Tapi kamu merealisasikan itu
Kepergian sesat dengan cara tak berkabar
Membuat jarak terasa melebar
Ketika kita hanya bisa bermanja di balik layar
Ketika aku tak seperti yang kamu inginkan
Bukan kerena aku tak cinta
Namun hati ini saja yang terlalu cinta
Sehingga tak bisa menganggap kehilangan adalah canda
Kata Kalian
Mungkin kalian menilai aku anak-anak
Mungkin juga kalian menilai aku manja
Atau kalian menilai aku tukang cari perhatian
Tapi ada hal yang tidak kalian mengerti
Tentang arti dari perjuanganku ini
Bukan karena keluargaku yang terlihat kaya
Namun karena cinta mereka yang sering tidak ada
Aku bekerja bukan karena aku suka
Aku bekerja karena tidak suka bergantung ke mereka
Berharap lebih akan suatu pemberian
Padahal bukan itu yang aku butuhkan
Aku hanya ingin memberikan mereka pembuktian
Bahwa aku juga bisa mencari materi sendirian
Yang aku butuhkan bukanlah uang
Melainkan sebuah kasih sayang
Masa Lalu
Setiap orang punya masa lalu
Setiap masa lalu ada cerita
Baik gelap maupun terang
Begitu juga dengan Kau dan Aku
Aku tidak mempermasalahkan masa lalu
Yang aku tahu aku mencintaimu
Baik dirimu sekarang, masa lalu, dan masa depan
Aku suka itu semua tanpa alasan
Mungkin kau malu atau takut
Ketika aku mengetahui masa lalu itu
Atau kau khawatir dengan masa lalu itu
Tapi aku ingin mengetahuinya
Bukan untuk mencari alasan meninggalkan
Tapi untuk mengetahui seberapa keras kau berjuang
Dan harus seberapa kuat aku memperjuangkan
Agar aku tidak kembali kehilangan
Kau yang aku sayang
Guru yang Kunanti
Di balik celah pintu ini, aku melihatmu
Begitu membara mencairkan suasana
Seisi kelas riang gembira karena suaramu
Tampilan gambar bergerak membuat kelas jadi beriak
Tapi, ketika aku naik ke tingkat itu
Aku tidak menemukan sosok dirimu
Jangankan untuk belajar dengan gembira
Menemukanmu saja aku tidak bisa
Aku selalu bertanya
Kenapa kamu tidak di kelas yang sama
Apakah kamu sudah lelah
Dengan suasana kelas yang selalu gelisah
Permintaan Kecil
Bukannya aku keras kepala
Atau aku yang tidak mau berkontribusi
Tapi aku sudah sering dibuang
Merasa tidak berharga
Bahkan bagi orangtua ku sendiri
Aku hanya mau di perhitungkan
Apakah mengutarakan kata minta tolong itu berat
Sedangkan aku hanya ingin di hargai
Ingin diperhitungkan sebagai anggota keluarga
jadi jangan salahkan aku
Jika aku seperti ini kepada kalian
Bukan karena aku dendam
Hanya saja aku merasa tak dibutuhkan
Cinta dan Kematian Anak
Dengan bangga kau memberikan kunci kematian itu
Kau serahkan tombol nyala yang tak bisa dia kendalikan
Tanpa persiapan dia memulai peluncuran
Ugal-ugalan dan tak tau aturan
Mereka susuri semua jalan yang tak pernah sebelumnya dikenal
Tanpa pengetahuan, arah dan pengalaman
Naik, turun, belokan, tanjakan tak ada yang bisa buat dia gentar
Hingga suatu saat dia menghantam tembok berjalan
Bongkahan besi yang memberikannya kendaraan baru
Mobil besi, mesin manual, tenaga manusia
Berbunyi isak tangis yang tak merdu sama sekali
Hanya memiliki satu tujuan yaitu pulang
Apakah itu cinta orangtua?
Atau hanya untuk mendekatinya ke sisi pencipta
Ingat! Sesuatu yang baik belum tentu benar
Dan sesuatu yang salah belum tentu buruk