Mendidik Anak

Mengatasi Anak Rewel Tanpa Sebab

Afdal Rahendra Afdal Rahendra
April 05, 2021
0 Comments
Home
Mendidik Anak
Mengatasi Anak Rewel Tanpa Sebab

Mengatasi Anak Rewel Tanpa Sebab

Pendidikan - Mendapati anak yang sering menangis mungkin merupakan suatu hal yang dapat memicu kebingungan bagi orang tua. Apalagi anak menangis tanpa didasari oleh sebab yang jelas.

Mengatasi Anak Rewel Tanpa Sebab

Faktanya menangis bagi anak merupakan suatu hal yang wajar terjadi. Biasanya anak yang sering menangis dan rewel diakibatkan oleh komunikasi pikiran dari anak kepada orang tua yang belum bisa dilakukan secara baik. Karena itulah anak lebih memilih cara menangis untuk menyatakan isi hatinya kepada orang tua.

Pada dasarnya anak yang menangis disebabkan oleh rasa lapar dan hal lain yang belum bisa dia bicarakan dengan orangtua. Namun orangtua pasti akan merasakan kekesalan apabila dia mendapati anaknya yang terus menangis tanpa sebab yang jelas.

Untuk menyikapi hal tersebut, tentu orang tua perlu cermat dan peka terhadap kebutuhan anak.

Anak yang cengeng dan rewel itu bukan terjadi tanpa sebab, pasti ada alasan yang melatarbelakangi tangisan anak. Untuk itu perlu lah orang tua mengetahui sebab-sebab anak menangis. Berikut beberapa pemicu yang menyebabkan anak menangis :

1. Merasakan Lapar

Hal utama yang sering menjadi penyebab kenapa anak menangis ialah karena rasa lapar yang rasakan. Biasanya hal ini diikuti oleh beberapa tanda-tanda seperti anak yang membuka mulut lebar-lebar atau menjulurkan lidahnya serta mengerucutkan bibirnya. Anak juga tak jarang akan mengisap jari, mainan, atau pakaian yang ada di dekatnya ketika ia merasakan lapar.

Untuk mengatasi hal tersebut maka perlulah orangtua untuk mengatur jadwal kapan anak akan makan. Atau orangtua dapat memprediksi hal tersebut dengan melihat tanda-tanda yang ditunjukkan oleh anak.

2. Ketakutan

Penyebab lain yang membuat anak menangis biasanya ialah perasaan takut yang dia rasakan. Rasa takut yang terjadi pada anak biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti mendengar suara yang keras atau suara yang tidak dikenal. Biasanya hal ini ditunjukkan dengan tanda anak seolah-olah sedang melindungi dirinya dari sesuatu. Untuk mengatasi hal ini orang tua dapat memberikan rasa aman dan perlindungan kepada anak dengan cara memeluknya erat-erat.

3. Mencari Perhatian

Terkadang anak juga sering menangis untuk mendapatkan perhatian orangtua. Orangtua terkadang tidak menyadari bahwasanya dirinya kurang memberikan perhatian kepada anak. Sehingga memicu perilaku dari anak yang ditujukan agar orangtua mau memperhatikannya.

Ketika orang tua mendapati hal seperti ini, cobalah untuk tidak langsung memarahi atau membentak anak untuk membuatnya berhenti menangis. Alangkah baiknya orang tua mencari tahu penyebab kenapa anak menangis lebih dahulu.

Cobalah untuk tidak melakukan kontak mata atau sikap yang berlebihan ketika menanggapi tangisan Anak. Hal tersebut dilakukan agar anak cepat menyadari bahwasanya menangis bukankah cara yang baik untuk menarik perhatian orangtua. Dengan demikian orangtua dapat mengurangi bahkan menghentikan perilaku anak tersebut. Cobalah untuk memberikan anak kasih sayang yang yang memadai tanpa melakukan tangkisan. Sehingga anak terbiasa untuk tidak menangis dalam menarik perhatian orangtua.

4. Mengalami Stres

Sama halnya dengan orang dewasa terkadang anak juga bisa mengalami stres. ketika anak berusia 2 tahun anak biasanya sudah mulai merasakan berbagai macam emosi.

pembagian jadwal yang tidak teratur dan padat kepada anak akan memicu perasaan tertekan dalam diri anak. Hal inilah yang dapat memicu anak untuk sering menangis ketika dirinya merasa sudah terlalu terbebani.

5. Kelelahan

Pemicu yang dapat membuat anak terkadang sering menangis ialah rasa lelah yang dirasakan oleh anak. Hal ini bisa disebabkan ole banyak hal seperti kurang tidur atau selesai mengerjakan sesuatu. Sebab itu, menangis terkadang menjadi salah satu cara yang biasa dilakukan oleh anak. Biasanya tindakan ini di ikuti dengan perilaku yang orisinal lainnya.

Oleh sebab itu penting bagi orangtua tua untuk mengatur jadwal anak sebisa mungkin agar kegiatan yang dilakukan anak tidak terlalu membebaninya. Berilah anak waktu istirahat yang cukup ketika dia selesai mengerjakan sesuatu.

6. Menginginkan Sesuatu

Biasanya anak yang belum mengerti bagaimana cara meminta atau menyampaikan pendapat melalui kata-kata akan memilih menangis dalam menyampaikannya. Terkadang anak tidak bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Sehingga dia akan mendesak keinginan tersebut dengan cara menangis di depan orangtua.

Untuk mengatasi ini, orangtua dapat menunjukkan empati kepada anak dengan mengatakan bahwasanya anda memahami kekesalan yang dirasakan oleh anak. Selain itu orangtua tidak boleh selalu mengiyakan apa yang diinginkan anak agar dia tidak menjadikan tangisan sebagai senjata untuk memanipulasi keinginannya.

7. Merasakan Sakit

Tak jarang anak menangis dikarenakan dia merasakan rasa sakit atau kurang nyaman pada tubuhnya. Biasanya hal ini sering terjadi pada bayi, karena dia tidak bisa mengatakan tentang apa yang dia rasakan kepada orang tua.

Untuk itu alangkah baiknya orangtua memeriksa tubuh anak atau melihat popoknya. Biasanya rasa sakit yang diderita oleh bayi disebabkan oleh ruam yang diakibatkan oleh popok. Selain itu orangtua juga bisa mengecek suhu tubuh anak apakah panas atau tidak.

Perbedaan Rewel yang Terjadi Para Anak

Kebiasaan rewel pada anak merupakan suatu hal yang wajar dan sering terjadi. Biasanya hal ini dilakukan oleh anak sebagai salah satu cara untuk melakukan komunikasi dengan orang tua. Namun di antara tindakan rewel itu, terdapat perbedaan antara rewel yang biasa dan rewel yang disebabkan oleh penyakit. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lauren Wakschlang dari Northwestern University Feinberg School of Medicine menemukan tiga hal yang membedakan rewel pada anak. Berikut tiga perbedaan rewel yang terjadi pada anak : 

1. Ngamuk Tiap Hari

Mengamuk mungkin satu hal yang normal terjadi pada anak. Ngomongnya anak-anak akan mengamuk dengan rentang 1 seminggu sekali.

Namun akan berbeda jika anak ngamuk setiap hari. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lauren Wakschlang, anak yang mengamuk setiap hari merupakan tanda adanya masalah yang lebih gawat.

2. Tantrum dengan Waktu yang Lama

Rewel yang terjadi pada anak normalnya berlangsung selama kurang dari 5 menit. Sekitar 14% anak-anak mengalami rewel yang lebih dari 5 menit dalam kurun waktu satu kali seminggu. Jika orangtua mendapati anak yang mengalami rewel dalam frekuensi dan waktu yang lebih lama, maka orangtua patut mewaspadainya. Bisa jadi itu merupakan suatu pertanda bahwasanya anak mengalami yang namanya tantrum tidak normal.

3. Rewel Dengan Perilaku Agresif

Seperti yang diketahui, rewel yang terjadi pada anak merupakan suatu hal yang normal. Namun orangtua harus waspada jika anak mengalami rewel yang diiringi dengan perilaku agresif. Anak yang mengamuk dengan cara menggigit atau menendang orang lain patut diwaspadai. Bisa jadi ini merupakan suatu tanda tantrum yang tidak normal pada anak.

Tips Mengatasi Anak yang Sering Menangis

Saat anak mengalami rewel dan menangis secara terus-menerus, tentu akan membuat orang tua merasa tidak nyaman. Untuk itu penting bagi orangtua untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi hal tersebut. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk mengatasi yang yang rewel dan sering menangis :

1. Cari Tahuhu Keinginan Anak

Biasanya anak yang belum bisa melakukan komunikasi dengan orang tua sering menggunakan tangisan sebagai alat komunikasi. Maka dari itu penting bagi orangtua untuk mengetahui penyebab anak menangis. Bisa jadi anak menangis dikarenakan rasa haus, lapar, atau menginginkan sesuatu dari orang tua. Sebab itu penting bagi orang tua untuk mengetahui penyebab kenapa anak menangis agar dapat memberikan solusi yang tepat.

2. Sabar Dalam Menghadapi Anak

Melarang anak memang merupakan suatu hal yang sulit untuk dilakukan. Anak biasanya akan terus menangis ketika keinginannya tidak dapat terpenuhi. Tentu hal seperti ini dapat membuat orangtua menjadi bingung dan marah.

Alih-alih melakukan hal itu, sebagai orangtua Anda harus bisa menahan amarah dalam menghadapi perilaku anak. Jangan semerta-merta langsung marah ketika anak menjadi rewel, apalagi sampai membentaknya. Hal yang seperti itu justru akan membuat anak menjadi takut dan semakin keras untuk menangis.

3. Alihkan Perhatian Anak

Ketika anak terus menangis dan semakin rewel, maka cobalah untuk mengalihkan perhatiannya kepada hal lain. Lakukanlah hal ini untuk membuat anak lupa dengan apa yang sedang dia rasakan. Selain itu cari ini cukup terbilang ampuh dalam menenangkan tangisan anak.

4. Perlihatkan Kasih Sayang

Ketika anak mulai rewel, apalagi ketika Anda sedang di depan umum. Tentu tangisan yang dilakukan anak dapat menarik perhatian orang banyak. Untuk mengatasi hal ini, cobalah untuk memberikan kado sayang kepada anak dengan cara memberikannya pelukan. Setidaknya hal ini dapat meredakan perasaan anak sehingga membuatnya berhenti menangis.

Menghadapi anak menangis dan rewel memang bukan perkara yang mudah. Butuh kesabaran yang besar dalam menghadapi hal ini agar situasi tidak bertambah buruk. Bukan hanya itu saja, terkadang tangisan yang diperlihatkan oleh anak bisa menjadi sebuah pertanda. Sebab itulah orang tua harus selalu waspada dan peka terhadap perilaku yang di perlihatkan anak.

Blog authors

No comments