Mendidik Anak

Cara Mendidik Anak Perempuan Usia 15 Tahun

Afdal Rahendra
Maret 31, 2021
0 Komentar
Beranda
Mendidik Anak
Cara Mendidik Anak Perempuan Usia 15 Tahun

Cara Mendidik Anak Perempuan Usia 15 Tahun

Pendidikan - Membesarkan dan mendidik anak remaja merupakan fase tersulit yang dirasakan oleh banyak orangtua. Anda tentu juga merasakan hal yang sama bukan?

Cara Mendidik Anak Perempuan Usia 15 Tahun


Bagaimana tidak memasuki masa paling sulit, pada masa remaja banyak hal kompleks yang akan terjadi dan bahkan sering membuat orangtua geleng-geleng kepala. Banyak perilaku masa pubertas akan di saksikan oleh orangtua dan mereka tidak dapat menahan itu semua.

Walaupun demikian, mendidik anak perempuan usia 15 tahun bukanlah hak mustahil yang dapat dilakukan. Pada usia 15 tahun atau masa remaja, anak akan mengalami yang namanya masa peralihan sikap. Oleh sebab itu perlu kesabaran dari orangtua dalam menghadapi anak yang sedang berada di fase usia ini.

Orang tua harus bisa pintar-pintar dalam memberikan anak arahan agar apa yang terucap tidak membuat anak menjadi sakit hati dan memberontak. Berikut beberapa cara bijak yang dapat digunakan oleh orangtua dalam mendidik anak perempuan usia 15 tahun :

Berikan Anak Pendidikan Agama

Bertambahnya usia tentu pemahaman agama anak juga harus di tingkatkan. Pasalnya, ketika sudah berada pada usia dewasa, ada banyak hal yang harus dilindungi oleh anak dari lawan jenisnya terutaman anak perempuan.

Berikanlah dia pemahaman bahwasanya ada pergaulan yang boleh dan tidak boleh untuk dia lakukan. Dengan pondasi agama yang kuat maka anak akan memiliki landasan yang menguatkan dia untuk tidak melakukan hal tersebut.

Menjadi Pendengar yang Baik

Pada masa remaja, anak akan mengalami berbagai gejolak di dalam dirinya yang berasal dari pergaulan maupun akibat dari pubertasnya.

Pada usia ini biasanya anak perempuan akan lebih banyak bercerita dan menyampaikan pendapat kepada orangtua. Anak biasanya akan menyampaikan kegelisahan dan pertanyaan yang kerap muncul dalam pikirannya kepada orangtua.

Sebab itu orangtua wajib bisa menjadi pendengar yang baik bagi anak. Jangan sampai akibat ketidakbisaan orangtua dalam menjadi pendengar bagi anak mengakibatkan anak mencari sosok lain untuk menjadi lawan bicaranya,

Selain itu ketika anak mengutarakan perasaan kepada orangtua, jangan sesekali orangtua bersikap seperti hakim yang menyalahkan apa yang di perbuat oleh anak. Cobalah untuk mengarahkan anak dengan cara yang baik agar anak tidak merasa enggan ketika bercerita kembali dengan Anda.

Dalam menjadi pendengar yang baik, alangkah baiknya orangtua dapat menggiring anak dengan pengalaman yang mungkin Anda rasakan pada usia itu dengan cara penyelesaiannya sekaligus. Sehingga anak akan merasa nyaman bercerita dengan Anda.

Hormati Privasi Anak

Terkadang orangtua terlalu kepo dengan urusan privasi yang sepatutnya tidak harus mereka ketahui lagi.

Ketika beranjak usia menuju remaja, anak, anak akan mempunyai banyak permasalahan dan kesenangan yang dia tak ingin orangtuanya tahu terlebih dahulu. Oleh sebab itu orangtua perlu memahami bahwa anak sudah mulai memiliki privasi yang harus dijaga dan di hormati.

Orangtua sangat diharapkan untuk tidak terlalu mencampuri atau melanggar batas yang mana ketika anak sudah remaja dia tidak ingin hal itu terjadi lagi. Seperti orangtua yang masuk ke kamarnya tanpa permisi, atau memeriksa ponsel genggam anak tanpa izin, dan lain sebagainya.

Orangtua harus bisa menahan diri karena pada saat ini anak perempuan Anda sudah tidak anak-anak lagi. Jadi biarkanlah dia mencoba sesuai pada usianya itu asalkan masih dalam taraf normal dan tidak merusak baginya.

Beri Anak Kesempatan Untuk Membuat Keputusannya Sendiri

Saat memasuki usia remaja, anak perempuan Anda sudah bisa di anggap mandiri. Sebab itu orangtua jangan bersikap seolah-olah anak sangat bergantung kepada anda.

Berikan anak kesempatan untuk mengambil keputusannya sendiri.Pada umur ini biarkanlah anak perempuan anda untuk mencoba apa yang dia inginkan selagi hal tersebut masih dalam tahap wajar.

Namun, jika anda sebagai orangtua telah menganggap hal itu berlebihan. Maka berikanlah dia arahan tanpa memarahi bahkan sampai memakinya. Biarkanlah dia berfikir sendiri dari arahan yang anda berikan bahwasanya apa yang dia perbuat memang salah.

Menjadi Teman Sekaligus Teladan Bagi Anak

Ketika anak perempuan sudah beranjak remaja, maka Anda sudah dapat mengajaknya untuk berbicara dan bertukar pendapat. Jadikanlah anak perempuan Anda sebagai teman dan berikanlah dia perilaku layaknya teman sekaligus anak bagi Anda. Dengan demikian kedekatan antara Anda dan anak perempuan anda akan terasa lebih erat.

Sesekali ajaklah anak untuk pergi berbelanja atau sekedar bermain. Dalam keadaan itu berikan pula ada gambaran teladan yang ada perlihatkan dalam bersikap maupun memperilakukan orang lain. Dengan demikian anak akan bisa belajar sekaligus memilah mana sikap yang patut dia lakukan dan maka yang tidak patut dia lakukan

Berikan Anak Dorongan dan Motivasi

Ketika sudah memasuki umur 15 tahun, anak perempuan Anda tentu sudah mempunyai keinginan yang akan dia lakukan di kemudian hari. Jika anak Anda belum memiliki hal tersebut, maka berilah dia motivasi agar dia bisa menentukan pilihan dalam menjalankan kehidupan kedepannya.

Contohnya seperti dia ingin melanjutkan sekolah kemana, mengambil jurusan kuliah apa, bahkan mau kerja apa.

Jika anak perempuan Anda sudah memiliki tujuan atau hobi yang dia tekuni. Maka doronglah hal tersebut agar dia semakin bersemangat dan giat dalam mengasah kemampuannya tersebut. Berilah dia support atau bahkan pondasi agar hal yang dia tekuni tersebut dapat bermanfaat bagi dirinya.

Ajarkan anak Tanggungjawab dalam Kebebasan

Ketika anak sudah beranjak remaja, maka Anda sebagai orangtua sudah tidak bisa lagi menahan bahkan mengekang anak seperti saat dia masih kecil. Pada usia ini anak sudah bisa berfikir tentang apa yang akan dia lakukan dan biasanya dia akan memberontak jika hal tersebut di bantah.

Untuk menghindari hal tersebut, tentu orangtua harus mengajarkan anak yang namanya tanggungjawab.

Tidak masalah apabila Anda memberikan anak kebebasan, namun dengan adanya sikap tanggungjawab anak akan bisa memanfaatkan kebebasan itu dengan benar.

Berilah anak aturan yang mana aturan tersebut sudah di kompromikan terlebih dahulu. Jika pada nantinya anak melanggar aturan tersebut baru berilah dia teguran dengan cara yang baik. Dengan demikian anak akan berusaha bertanggungjawab dengan aturan yang disepakati agar kebebasannya tidak terganggu.

Catatan pentingnya, jangan sesekali menyepelekan anak yang telah melanggar aturan ketika memberikannya kebebasan. Karena itu dapat menjadi pemicu anak melakukan pelanggaran kecil lainnya yang berujung pada pelanggaran besar nantinya.

Penulis blog

Tidak ada komentar