Beranda
Capaian Pembelajaran
CP Terbaru 2025
Fase Pembelajaran
Kemendikbudristek
Koding dan AI Pendidikan
Kurikulum Merdeka
Pendidikan Indonesia
Capaian Pembelajaran (CP) dalam Kurikulum Merdeka: Fondasi Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik

Pendahuluan

Kurikulum Merdeka diperkenalkan sebagai upaya untuk menyederhanakan dan menyelaraskan kurikulum pendidikan di Indonesia, dengan salah satu elemen intinya adalah Capaian Pembelajaran (CP). CP ini berfungsi sebagai standar kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik di akhir setiap fase pembelajaran, menggantikan Standar Isi dalam kurikulum sebelumnya. Konsep ini dirancang untuk menciptakan pembelajaran yang lebih fleksibel, mendalam, dan berpusat pada peserta didik, memberikan otonomi yang lebih besar kepada guru dalam merancang proses belajar.

Apa Itu Capaian Pembelajaran (CP)?

Capaian Pembelajaran (CP) didefinisikan sebagai kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase atau jenjang perkembangan. Ini mencakup seperangkat kompetensi yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik di akhir fase pembelajaran tertentu. CP berfungsi sebagai kompas atau arah yang menuntun guru dalam merancang pembelajaran dan penilaian, memastikan bahwa proses pendidikan memiliki tujuan yang jelas dan terukur. CP juga menjadi acuan utama bagi guru untuk mengarahkan dan mengevaluasi peserta didik dalam proses pembelajaran.

Karakteristik dan Prinsip CP

CP memiliki beberapa karakteristik kunci yang membedakannya:
  1. Berorientasi Kompetensi: CP berfokus pada apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, bukan hanya materi yang harus dihafalkan.
  2. Fleksibel dan Berkesinambungan: CP disusun secara berkelanjutan dari fase ke fase, tanpa terikat pada kelas tertentu, memungkinkan guru menyesuaikan materi dan metode sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan belajar peserta didik. Ini berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang mengacu pada kelas atau semester.
  3. Holistik: CP mencakup semua aspek pengembangan peserta didik, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang terintegrasi secara utuh.
  4. Terukur: Meskipun fleksibel, CP tetap menyediakan kerangka kerja yang jelas untuk mengukur pencapaian peserta didik.

Struktur dan Komponen CP

CP disusun dalam bentuk fase-fase yang berjenjang, bukan berdasarkan tingkatan kelas, mulai dari fase pondasi (PAUD) hingga fase F (SMA/SMK). Setiap fase CP mencakup tiga elemen utama yaitu nilai agama dan budi pekerti, jati diri, serta dasar-dasar literasi dan sains. Khusus untuk jenjang PAUD, CP dibagi berdasarkan kelompok usia dengan elemen yang sama: nilai agama dan budi pekerti, jati diri, dan dasar-dasar literasi dan sains.

Setiap rumusan CP memiliki beberapa komponen yang lengkap, meliputi:

  • Rasionali: Bagian yang menjelaskan mengapa CP tersebut penting dan relevan.
  • Tujuan: Target yang ingin dicapai melalui CP tersebut.
  • Karakteristik: Ciri-ciri spesifik dari CP untuk setiap mata pelajaran atau area pengembangan.
  • Elemen: Pembagian CP menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang merepresentasikan aspek-aspek pembelajaran.
  • Capaian per Fase: Rumusan kompetensi yang diharapkan dicapai pada akhir setiap fase.

Hubungan CP dengan Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, CP adalah fondasi utama yang kemudian diturunkan menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). CP merupakan kompetensi yang sangat luas dan belum operasional, sehingga perlu dijabarkan menjadi TP yang lebih spesifik dan terukur. Selanjutnya, TP-TP tersebut disusun secara sistematis dan berurutan menjadi ATP yang menjadi panduan guru dalam merancang kegiatan pembelajaran dan asesmen. Proses ini memungkinkan guru untuk memiliki fleksibilitas dalam menentukan tujuan dan alur pembelajaran sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik, selaras dengan karakteristik CP yang tidak kaku.

CP dalam Konteks Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Untuk jenjang PAUD, CP difokuskan pada pengembangan tiga aspek esensial: nilai agama dan budi pekerti, jati diri, serta dasar-dasar literasi dan sains. Ketiga elemen ini dirancang untuk membentuk fondasi yang kuat bagi perkembangan anak usia dini, mempersiapkan mereka untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Misalnya, dalam elemen jati diri, anak diharapkan dapat belajar tentang diri sendiri dan orang lain, sedangkan dalam dasar-dasar literasi dan sains, anak diajak untuk memahami lingkungan dan mengembangkan pemikiran logis.

Perbandingan CP dengan Kurikulum Sebelumnya (KI/KD)

Capaian Pembelajaran (CP) dalam Kurikulum Merdeka menggantikan konsep Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada kurikulum 2013. Perbedaan mendasar terletak pada fleksibilitasnya; CP tidak terikat pada setiap jenjang kelas, melainkan pada fase pembelajaran yang lebih luas, sehingga guru memiliki keleluasaan untuk merancang pembelajaran tanpa harus terpaku pada batas kelas. Jika KI/KD seringkali bersifat padat dan membatasi kreativitas guru, CP memberikan ruang lebih besar untuk inovasi dan adaptasi terhadap karakteristik peserta didik. CP juga bertujuan untuk menyediakan arah pembelajaran yang lebih jelas dan membantu pengembangan kurikulum yang adaptif.

Kesimpulan

Capaian Pembelajaran (CP) adalah tulang punggung Kurikulum Merdeka, yang dirancang untuk mewujudkan pendidikan yang lebih fleksibel, berpusat pada peserta didik, dan relevan dengan tantangan masa kini. Dengan fokus pada kompetensi yang berkelanjutan dan holistik, serta memberikan otonomi kepada guru dalam merancang pembelajaran, CP diharapkan dapat mendorong pencapaian hasil belajar yang lebih optimal dan membentuk peserta didik yang adaptif dan berdaya saing. CP menjadi panduan esensial bagi pendidik dan pemangku kepentingan dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang dinamis dan inovatif.

Daftar Sumber

  1. gurubinar.id
  2. www.quipper.com
  3. ibnukhalduncirebon.sch.id
  4. tirto.id
  5. kumparan.com
  6. dikbud.pangkalpinangkota.go.id

Penulis blog

Tidak ada komentar