Baik dan buruk dalam kehidupan sebenarnya memiliki tingkah fleksibel yang tinggi, karena tidak ada seorang pun yang bisa menvonis seseorang itu baik atau buruk hanya dari sekilat pandang. Akan tetapi dalam kehidupan, baik dan buruk itu sudah terkonsep entah sejak kapan. Hal inilah yang memaksa manusia untuk bersikap baik layaknya yang sudah terkonsep demikian.
Namun baik dan buruk itu tidak bisa pula di bantah karena memang memiliki dampak dalam kehidupan. Biasanya orang yang di cap buruk itu ialah mereka yang memberikan dampak negatif serta membuat orang sekitar merasa terganggu atas sikap atau kehadirannya. Begitu juga sebaliknya, orang yang di anggap baik itu ialah merak yang berdampak positif dan memberikan kesenangan kepada orang lain atas kehadirannya.
Lalu kenapa kita harus bersikap baik sedangkan derajat kebaikan itu masih fleksibel. Sekedar itu menambah wawasan, silahkan simak pandangan saya akan pertanyaan tersebut
Penting Menjadi Orang Baik
Sebelumnya saya ingatkan terlebih dahulu bahwasanya pembahasan ini murni dari pandangan saya, jadi ini tidak harus pembaca terima akan tetapi bisa dijadikan sebagai media tukar pendapat.
Landasan pendapat ini saya ambil dari sebuah video yang saya saksikan. Di video tersebut ada seekor ular kobra yang kepalanya masuk ke dalam sebuah botol dan dia tidak bisa melepaskan botol tersebut. Dilihat dari lingkungan video tersebut sepertinya peristiwa itu terjadi di daerah Afrika.
Dalam video tersebut juga diperlihatkan tidak ada orang yang berani mendekat untuk membantu si ular lepas dari botol tersebut. hal itu sudah jelas karena mereka pasti takut kena gigit oleh si ular ketika dibantu. Alih-alih mendapatkan hasil yang bagus, malah bisa yang membantu kena karma dan nyawanya juga ikut terancam.
Pesan Moral
Dalam peristiwa tersebut dapat kita ambil pesan moral bahwasanya menjadi orang baik dalam kehidupan itu penting. Setidaknya kita harus bisa mengikuti rule baik yang sudah tertanam dan mengakar dalam kehidupan. Tujuannya agar orang bisa menerima kita dengan baik dan kita sendiri juga memberikan efek positif yang diberikan.
Belajar dari cerita di atas kita juga bisa mengambil sebuah kesimpulan bahwasanya bersikap baik penting agar orang tidak merasa takut dengan kita. Layaknya ular kobra yang dalam kesusahan, walaupun ada niat dari orang lain untuk membantu akan tetapi karena semua orang tahu bagaimana ganasnya sang ular, niat tersebut menjadi urung dan berubah menjadi ketakutan.
Sama halnya dengan kehidupan ini, hari nurani seseorang akan tertekan oleh rasa takutnya ketika berkeinginan menolong seseorang yang sudah mendapat cap buruk. Ini tidak berlaku kepada satu individu saja, namun juga berlaku terhadap suatu kejadian.
Contohnya begal di mana peristiwa itu sering terjadi di tempat sepi dan jam yang sudah larut malam. Lalu bagaimana jika seseorang menemukan kejadian serupa walaupun bukan begal, apakah dia mau menolong? Besar kemungkinan tidak dan kecil kemungkinan iya.
Hal itu wajar karena rasa takut yang ada membuat seseorang lebih memilih jalan aman daripada mengambil sebuah tindaknya yang resikonya besar. Tidak ada yang salah dengan hal ini, karena baik dan buruk dalam kehidupan menentukan bagaimana kehidupan itu bertindak. Sebab itu berusahalah menjadi orang baik agar orang lain dapat berprilaku baik pula, karena semua itu saling timbal balik.